SUSU SAPI PADA DASARNYA MEMANG UNTUK ANAK SAPI

Posted on December 1, 2008. Filed under: Artikel kesehatan | Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , |

 

Nutrisi yang terdapat dalam susu cocok untuk anak sapi yang tengah berkembang. Tetapi yang penting bagi pertumbuhan anak sapi belum tentu berguna bagi manusia. Terlebih lagi, dalam dunia alami, hewan yang minum susu hanyalah bayi yang baru lahir. Tidak ada mamalia yang minum susu setelah dewasa (kecuali Homo Sapiens). Inilah cara kerja alam. Hanya manusia yang dengan sengaja mengambil susu dari spesies lain, mengoksidasi dan meminumnya. Ini bertentangan dengan hukum alam.

 

Di Jepang dan Amerika Serikat, anak-anak didorong untuk minum susu saat makan siang di sekolah karena susu yang kaya nutrisi dianggap baik untuk anak-anak yang tengah tumbuh. Namun siapa pun yang menganggap bahwa susu sapi dan air susu ibu manusia adalah sama, tentunya sangat salah.

 

Jika anda mendata berbagai nutrisi yang ditemukan baik dalam susu sapi maupun dalam ASI, keduanya memang sangat serupa. Nutrisi seperti protein, lemak, laktosam zat besi, kalsium, fosfor, natrium, kalium, dan vitamin, ditemukan dalam keduanya. Namun, kualitas dan jumlah nutrisi ini sangat berbeda.

 

Komponen protein utama yang ditemukan dalam susu sapi disebut kasein. Saya pernah menyinggung fakta bahwa protein ini sangat sulit dicerna dalam system pencernaan manusia. Sebagai tambahan, susu sapi juga mengandung bahan antioksidan Laktoferin, yang memperkuat fungsi system kekebalan tubuh. Namun laktoferin yang terdapat dalam ASI adalah 0,15% sementara yang terdapat dalam susu sapi hanya 0,01%.

 

Tampaknya, bayi-bayi yang baru lahir dari spesies yang berbeda membutuhkan jumlah dan rasio nutrisi yang berbeda pula.

 

Dan bagaimana dengan orang dewasa?

Laktoferin menjadi contohnya. Laktoferin dalam susu sapi terurai dalam asam lambung. Bahkan jika anda minum susu segar yang belum diproses menggunakan suhu tinggi, laktiferin di dalamnya akan terurai dalam lambung. Begitu pula halnya dengan laktoferin yang terdapat dalam ASI. Seorang bayi manusia yang baru lahir dapat menyerap laktoferin dari ASI dengan baik. Karena lambungnya yang masih belum berkembang sempurna dank arena sekresi asam lambungnya hanya sedikit, laktoferin pun tidak terurai. Dengan kata lain, ASI manusia memang tidak dimaksudkan untu dikonsumsi oleh manusia dewasa.

 

Susu sapi, walaupun sebagai susu segar yang masih mentah, bukanlah makanan yang cocok bagi manusia. Kita mengubah susu segar, yang pada dasarnya memang tidak baik bagi kita, menjadi makanan buruk dengan cara homogenisasi dan pasteurisasi pada suhu tinggi. Kemudian, kita memaksa anak-anak kita untuk meminumnya.

 

Satu masalah lain adalah orang-orang kebanyakan kelompok etnis tidak memiliki cukup banyak enzim lactase untuk menuraikan laktosa. Kebanyakan orang memiliki cukup banyak enzim ini pada saat masih bayi, tetapi kemudian berkurang seiring dengan usia. Pada saat orang-orang ini minum susu, mereka mengalami berbagai gejala seperti perut bergemuruh atau diare, yang merupakan hasil ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktosa. Orang-orang yang benar-benar tidak memiliki lactase atau jumlah enzimnya benar-benar rendah disebut tidak tahan laktosa. Hanya sedikit orang yang benar-benar tidak tahan laktosa, tetapi sekitar 90% bangsa Asia, 75% Hispanik, Indian America dan Afro America, begitu pula 60% orang dari berbagai kebudayaan di Mediterania, dan 15% masyarakat keturunan Eropa Utara tidak memiliki cukup banyak enzim ini.

 

Laktosa adalah zat gula yang hanya terdapat dalam susu mamalia. Susu hanya untuk diminum oleh bayi-bayi yang baru lahir (dalam islam dianjurkan sampai usia 2 tahun). Walaupun banyak orang dewasa yang kekurangan lactase, pada saat baru dilahirkan semua bayi yang sehat memiliki cukup banyak enzim tersebut untuk kebutuhan mereka. Terlebih lagi kadar laktosa dalam ASI adalah sekitar 7%, sementara dalam susu sapi hanya 4,5%.

 

Oleh karena manusia pada saat bayi mampu minum ASI yang kaya akan laktosa tetapi ebrakhir dengan menghilangnya enzim tersebut setelah dewasa, saya yakin inilah cara alam untuk mengatakan bahwa susu bukan untuk diminum oleh orang dewasa.

 

Jika memang sangat menyukai rasa susu, saya sangat menyarankan anda membatasi seringnya mengkonsumsi susu, berusaha untuk minum susu yang tidak dihomogenisasi, dan dipasteurisasi pada suhu rendah. Anak-anak dan orang dewasa yang tidak menyukai susu tidak boleh dipaksa untuk meminumnya.

 

Singkatnya minum susu (sapi) tidak bermanfaat baik bagi tubuh.

 

 

Sumber:

The Miracle of Enzyme

Hiromi Shinya, MD

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

    About

    Go Organic 2010 – Organic is the World’s Next Trend – Save the Earth by Go Organic!

    RSS

    Subscribe Via RSS

    • Subscribe with Bloglines
    • Add your feed to Newsburst from CNET News.com
    • Subscribe in Google Reader
    • Add to My Yahoo!
    • Subscribe in NewsGator Online
    • The latest comments to all posts in RSS

    Meta

Liked it here?
Why not try sites on the blogroll...