Archive for December, 2008

SUSU YANG DIJUAL DI TOKO ADALAH LEMAK TEROKSIDASI

Posted on December 1, 2008. Filed under: Artikel kesehatan | Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , |

 

Setelah minyak, jenis makanan yang paling mudah teroksidasi adalah susu yang dibeli di toko. Sebelum diproses, susu mengandung banyak unsur yang baik. Contohnya, susu mengandung banyak jenis enzim, misalnya enzim yang menguraikan laktosa; lipase yang menguraikan lemak; dan protease, enzim yang menguraikan protein. Susu dalam wujudnya yang alami juga mengandung laktoferin, yang dikenal memiliki efek antioksidan, anti-peradangan, antivirus, dan pengatur imunitas tubuh.

Namun susu yang dijual di toko-toko telah kehilangan seluruh sifat baiknya melalui proses pengolahannya. Proses pengolahan susu adalah sebaga berikut: Pertama-tama mesin pengisap dihubungkan dengan putting susu sapi untuk memerah susu, yang kemudian disimpan sementara dalam sebuah tangki. Susu segar yang dikumpulkan dari setiap peternakan kemudian dipindahkan ke tangki yang lebih besar lagi, tempat susu kemudian diaduk dan dihomogenisasi. Yang sebenarnya terhomogenisasi adalah butiran-butiran lemak yang ditemukan dalam susu segar.

Susu segar terdiri dari sekitar 40% lemak, tetapi sebagian besar lemak tersebut terdiri dari partikel-partikel lemak yang berbentuk butiran-butiran kecil. Semakin besar butiran partikel lemak, semakin mudah mereka terapung. Jika susu segar dibiarkan, lemak akan menjadi sebuah lapisan krim di permuakaan. Ketika sekali atau dua kali meminum susu botol pada saat masih kecil, saya ingat melihat sebuah lapisan krim lemak berwarna putih di bawah tutup botolnya. Saat itu susu tidak dihomogenisasi, jadi partikel-partikel lemaknya mengapung ke permukaan pada saat proses tranportasi.

Kini sebuah mesin yang disebut mesin homogenisasi digunakan dan secara mekanis partikel-partikel lemak pun dipecah menjadi lebih kecil. Hasil akhirnya adalah susu homogen.Namun pada saat homogenisasi berlangsung, lemak susu yang terdapat  dalam susu segar berikatan dengan oksigen sehingga mengubahnya menjadi lemak terhidrogenisasi (lemak teroksidasi). Lemak terhidrogenisasi berarti lemak yang telah terlalu banyak teroksidasi, atau dapat dikatakan telah berkarat. Seperti halnya semua lemak terhidrogenisasi, lemak dalam susu homogen buruk bagi tubuh.

Namun proses pengolahan susu belum selesai sampai di situ. Sebelum dipasarkan susu homogeny harus dipasteurisasi dengan panas untuk menekan berkembang biaknya berbagai kuman dan bakteri.

Metode yang paling banyak digunakan di dunia adalah proses pasteurisasi suhu tinggi waktu singkat, dan suhu sangat tinggi waktu singkat. Saya akan mengatakan hal ini berulang-ulang: Enzim sensitive terhadap panas dan mulai terurai pada 48°C, pada suhu 115°C enzim sudah hancur seluruhnya. Oleh Karena itu terlepas dari lama waktu yang digunakan dalam pemrosesan, pada saat suhu mencapai 130°C, enzim telah hampir seluruhnya rusak.

Terlebih lagi, jumlah lemak yang teroksidasi meningkat lebih banyak lagi pada suhu sangat tinggi dan suhu tinggi mengubah kualitas protein yang terdapat dalam susu. Sama halnya seperti kuning telur yang direbus terlalu lama akan mudah pecah, perubahan yang serupa pun akan terjadi pada protein susu. Laktoferin yang sensitive terhadap panas, juga rusak.

Oleh karena telah dihomogenisasi dan dipasteurisasi, susu yang dijual di supermarket-supermarket di seluruh dunia tidak baik bagi anda.

 

Sumber:

The Miracle of Enzyme by Hiromi Shinya, M.D.

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

SUSU SAPI PADA DASARNYA MEMANG UNTUK ANAK SAPI

Posted on December 1, 2008. Filed under: Artikel kesehatan | Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , |

 

Nutrisi yang terdapat dalam susu cocok untuk anak sapi yang tengah berkembang. Tetapi yang penting bagi pertumbuhan anak sapi belum tentu berguna bagi manusia. Terlebih lagi, dalam dunia alami, hewan yang minum susu hanyalah bayi yang baru lahir. Tidak ada mamalia yang minum susu setelah dewasa (kecuali Homo Sapiens). Inilah cara kerja alam. Hanya manusia yang dengan sengaja mengambil susu dari spesies lain, mengoksidasi dan meminumnya. Ini bertentangan dengan hukum alam.

 

Di Jepang dan Amerika Serikat, anak-anak didorong untuk minum susu saat makan siang di sekolah karena susu yang kaya nutrisi dianggap baik untuk anak-anak yang tengah tumbuh. Namun siapa pun yang menganggap bahwa susu sapi dan air susu ibu manusia adalah sama, tentunya sangat salah.

 

Jika anda mendata berbagai nutrisi yang ditemukan baik dalam susu sapi maupun dalam ASI, keduanya memang sangat serupa. Nutrisi seperti protein, lemak, laktosam zat besi, kalsium, fosfor, natrium, kalium, dan vitamin, ditemukan dalam keduanya. Namun, kualitas dan jumlah nutrisi ini sangat berbeda.

 

Komponen protein utama yang ditemukan dalam susu sapi disebut kasein. Saya pernah menyinggung fakta bahwa protein ini sangat sulit dicerna dalam system pencernaan manusia. Sebagai tambahan, susu sapi juga mengandung bahan antioksidan Laktoferin, yang memperkuat fungsi system kekebalan tubuh. Namun laktoferin yang terdapat dalam ASI adalah 0,15% sementara yang terdapat dalam susu sapi hanya 0,01%.

 

Tampaknya, bayi-bayi yang baru lahir dari spesies yang berbeda membutuhkan jumlah dan rasio nutrisi yang berbeda pula.

 

Dan bagaimana dengan orang dewasa?

Laktoferin menjadi contohnya. Laktoferin dalam susu sapi terurai dalam asam lambung. Bahkan jika anda minum susu segar yang belum diproses menggunakan suhu tinggi, laktiferin di dalamnya akan terurai dalam lambung. Begitu pula halnya dengan laktoferin yang terdapat dalam ASI. Seorang bayi manusia yang baru lahir dapat menyerap laktoferin dari ASI dengan baik. Karena lambungnya yang masih belum berkembang sempurna dank arena sekresi asam lambungnya hanya sedikit, laktoferin pun tidak terurai. Dengan kata lain, ASI manusia memang tidak dimaksudkan untu dikonsumsi oleh manusia dewasa.

 

Susu sapi, walaupun sebagai susu segar yang masih mentah, bukanlah makanan yang cocok bagi manusia. Kita mengubah susu segar, yang pada dasarnya memang tidak baik bagi kita, menjadi makanan buruk dengan cara homogenisasi dan pasteurisasi pada suhu tinggi. Kemudian, kita memaksa anak-anak kita untuk meminumnya.

 

Satu masalah lain adalah orang-orang kebanyakan kelompok etnis tidak memiliki cukup banyak enzim lactase untuk menuraikan laktosa. Kebanyakan orang memiliki cukup banyak enzim ini pada saat masih bayi, tetapi kemudian berkurang seiring dengan usia. Pada saat orang-orang ini minum susu, mereka mengalami berbagai gejala seperti perut bergemuruh atau diare, yang merupakan hasil ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktosa. Orang-orang yang benar-benar tidak memiliki lactase atau jumlah enzimnya benar-benar rendah disebut tidak tahan laktosa. Hanya sedikit orang yang benar-benar tidak tahan laktosa, tetapi sekitar 90% bangsa Asia, 75% Hispanik, Indian America dan Afro America, begitu pula 60% orang dari berbagai kebudayaan di Mediterania, dan 15% masyarakat keturunan Eropa Utara tidak memiliki cukup banyak enzim ini.

 

Laktosa adalah zat gula yang hanya terdapat dalam susu mamalia. Susu hanya untuk diminum oleh bayi-bayi yang baru lahir (dalam islam dianjurkan sampai usia 2 tahun). Walaupun banyak orang dewasa yang kekurangan lactase, pada saat baru dilahirkan semua bayi yang sehat memiliki cukup banyak enzim tersebut untuk kebutuhan mereka. Terlebih lagi kadar laktosa dalam ASI adalah sekitar 7%, sementara dalam susu sapi hanya 4,5%.

 

Oleh karena manusia pada saat bayi mampu minum ASI yang kaya akan laktosa tetapi ebrakhir dengan menghilangnya enzim tersebut setelah dewasa, saya yakin inilah cara alam untuk mengatakan bahwa susu bukan untuk diminum oleh orang dewasa.

 

Jika memang sangat menyukai rasa susu, saya sangat menyarankan anda membatasi seringnya mengkonsumsi susu, berusaha untuk minum susu yang tidak dihomogenisasi, dan dipasteurisasi pada suhu rendah. Anak-anak dan orang dewasa yang tidak menyukai susu tidak boleh dipaksa untuk meminumnya.

 

Singkatnya minum susu (sapi) tidak bermanfaat baik bagi tubuh.

 

 

Sumber:

The Miracle of Enzyme

Hiromi Shinya, MD

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

    About

    Go Organic 2010 – Organic is the World’s Next Trend – Save the Earth by Go Organic!

    RSS

    Subscribe Via RSS

    • Subscribe with Bloglines
    • Add your feed to Newsburst from CNET News.com
    • Subscribe in Google Reader
    • Add to My Yahoo!
    • Subscribe in NewsGator Online
    • The latest comments to all posts in RSS

    Meta

Liked it here?
Why not try sites on the blogroll...